Telaga Air Mata Cinta
Tetes air dari sekuntum senyuman
Yang menangis karna menahan kerinduan
Balutan kain kafan pelindung badan
Dari hingar bingar kehidupan
Tembang tetangisan sebagai pujian
Pada yang selalu dirindu nantiakn kehadidarnya
Cinta yang ditorehkan dalam lubuk masa depan
Membuatnya sendiri dari ramenya badan
Persaingan hidup yang begitu kejam
bagaikan petir dan halilintar saling menyambar
Tak membuat iri jiwa di sabar
Karna yang ramai dimulut adalah kata
Sedangkan kebenaran ada pada perilaku jiwanya... .
Sederhana tampi hidupnya
Walau zaman sudah banyak pergantian
Denagn teknologi merek kemajuan
Takan mungkin bisa mentertawakan kain kafan
Banyak yang berseragam tolabul ngilmi
Tapi sedikit yang mau memahami kebodohan diri
Seperti percik obat ragawi
Yang lupa terhadap komposisi
Semoga kalimat ini wujud dari nutrisi vitamin hati
Karna teracik oleh tangan ilmu dengan 17 syarat waktu
Perwujudan selalu menggunakan aturan pakai
Yang telah di kemas dalam lima waktu
Di sahkan dalam perlindungan depkes jiwa
khususnya bagi penulis ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar